14 July 2009

Kerugian Berburuk Sangka (Su'uzh Zhan) dan fitnah


berburuk sangka

1. Mendapat Nilai Dosa
Berburuk sangka jelas-jelas merupakan dosa, karena disamping kita tanpa dasar yang jelas sudah menganggap orang lain tidak baik, berusaha menyelidiki atau mencari-cari kejelekan orang lain. Juga akan membuat kita melakukan dan mengungkapkan segala sesuatu yang buruk tentang orang lain yang kita berburuk sangka kepadanya. Allah swt. berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa." [QS. Al-Hujurat (49): 12]


2. Dusta Yang Besar
disabdakan oleh Rasulullah saw., "Jauhilah prasangka itu, sebab prasangka itu pembicaraan yang paling dusta." (HR. Muttafaqun alaihi)

3. Menimbulkan Sifat Buruk
Berburuk sangka mengakibatkan munculnya sifat-sifat buruk lainnya yang sangat berbahaya, baik dalam perkembangan pribadi maupun hubungannya dengan orang lain. Sifat-sifat itu antara lain ghibah, kebencian, hasad, menjauhi hubungan dengan orang lain, dan lain-lain.
Dalam satu hadits, Rasulullah saw. bersabda, "Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke surga. Selama seseorang benar dan selalu memilih kebenaran, dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta, sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seseorang dusta dan selalu memilih dusta, dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta." (HR. Bukhari)

fitnah

Firman Allah bermaksud: “Wahai orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidik (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara tidak diingini, dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menyebabkan kamu menyesali perkara yang kamu lakukan.” (Surah al-Hujurat, ayat 6)


Dosa membuat fitnah digolongkan sebagai dosa sesama manusia. Justeru, dosa itu tidak akan diampunkan Allah, melainkan orang yang difitnah itu memberi keampunan terhadap perbuatan itu. Mungkin ramai menyangka perbuatan menyebarkan berita fitnah sekadar satu kesalahan kecil. Sebab itu, perbuatan seumpamanya dilakukan seperti tiada apa merugikan.
Hakikatnya, dosa membuat fitnah menjauhkan diri dari syurga. Sabda Rasulullah SAW bermaksud: “Tidak masuk syurga orang yang suka menyebarkan fitnah.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim). Dosa menyebar fitnah umpama api membakar ranting kering kerana ia cepat merebak dan akan menjadi abu sepenuhnya. Dosa menyebar fitnah menyebabkan pahala terdahulu dihilangkan sehinggakan penyebar fitnah akan menjadi muflis di akhirat nanti.
Rasulullah bersabda lanjut: “Jika kamu berkata mengenai perkara yang benar-benar berlaku pada dirinya bererti kamu mengumpatnya, jika perkara yang tidak berlaku pada dirinya bererti kamu memfitnahnya.” (Hadis riwayat Abu Hurairah)
Larangan mencari dan membocorkan rahsia orang lain jelas dilarang Allah seperti dijelaskan dalam firman-Nya bermaksud: “Dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang lain.” (Surah al-Hujurat, ayat 12).
Fikir-fikirkanlah, Jika masyarakat Islam sendiri boleh berperang sesama sendiri kerana fitnah dan buruk sangka, apatah lagi masyarakat majmuk? Jika benar sekalipun beberapa berita, tetapi jika menyebarnya tanpa konteks ia seolah-olah menyiram minyak di atas bara api.
NAUZUBILLAH MINZALIK

1 comment:

  1. good job!aku suka yg ini:

    "Dosa membuat fitnah digolongkan sebagai dosa sesama manusia. Justeru, dosa itu tidak akan diampunkan Allah, melainkan orang yang difitnah itu memberi keampunan terhadap perbuatan itu."

    dan yang ini:

    " “Dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang lain.” (Surah al-Hujurat, ayat 12)."

    ReplyDelete